Multicursor - Working In Background

Senin, 03 Juni 2013

Inovator Teknologi Modern Ramah Sejarah

Belanda dan masyarakatnya, memang tak pernah habis akal untuk melahirkan berbagai inovasi. Ya, negeri yang sebagian besar tanahnya dibawah permukaan laut ini selalu saja membuat masyarakat dunia tercengang dengan berbagai inovasinya yang gress.
Salah satu buktinya adalah jembatan Sunken yang membelah sebuah parit di Halsteren, Berger op Zoom Belanda selatan. Jembatan ini merupakan bagian The West Brabant Water Line, sebuah parit yang memisahkan sisi kiri dan kanan benteng tua Fort de Roovere.
Sejenak menceritakan sejarahnya, parit dan benteng ini sebenarnya dibangun pada abad ke-17. Keduanya merupakan bagian pertahanan Belanda dari serangan invasi Prancis dan Spanyol. Pada tahun 1747, benteng ini sempat dikepung Prancis saat perang Austrian War of  Succession. Benteng de Roovere yang dibangun diatas perairan jalur barat Brabant ini sempat mengalami kerusakan besar. Bertahun-tahun, benteng yang menjadi saksi ketangguhan Belanda ini terbengkalai rusak.
Namun, medio 2010 pemerintah Belanda menginstruksikan untuk merenovasi Fort de Rovere. Tidak sebatas peremajaan, pemerintah Belanda menginginkan benteng ini dapat diakses para wisatawan. Fort de Roovere yang asalnya berfungsi sebagai benteng pertahanan juga diberikan fungsi rekreasi sehingga disana dibangun juga rute bersepeda dan hiking.
Karena beralih fungsi menjadi wahana rekreasi, desainer serta arsitek belanda mendesain benteng heroik ini menjadi tempat rekreasi namun tak menghilangkan ciri khasnya sebagai benteng pertahanan. Digarap oleh lembaga arsitek RO&AD, mereka melahirkan inovasi teknologi modern yang aksesibel bagi para pelancong, namun tak menghilangkan sedikitpun kesan sejarah Fort de Roovere.
Inovasi muncul untuk mengakali akses kedua sisi benteng yang dibelah parit air selebar 50 meter. Mungkin, jika arsitek biasa berfikir untuk membuat lintasan parit itu dengan membangunkan jembatan diatas parit. Solusi praktis, namun akhirnya menghilangkan kesan sejarah: parit itu merupakan benteng pertahanan perang.
Akantetapi, dasar masyarakat Belanda emang kreatif dan berpengalaman ratusan tahun mengatasi soal air, mereka lantas membangun jembatan yang menghubungkan sisi kiri dan kanan benteng namun tidak menghilangkan rasa sejarah Fort de Roovere sebagai benteng pertahanan. Akhirnya merekapun membangun sebuah jembatan yang melintas dibawah air!
Adalah Sunken, jembatan yang berfungsi untuk melintasi parit namun bukan berada diatas permukaan air. Jembatan ini dibangun hampir sejajar dengan air parit, seolah membelah air di parit tesebut. Terinspirasi dari cerita Nabi Musa menghindari kejaran pasukan Firaun, jembatan yang juga disebut sebagai “Moses Bridge” atau jembatan Musa ini benar-benar membelah air.
Jembatan ini seluruhnya terbuat dari kayu Accoya yang tahan air dan dilapisi kertas timah. Jembatan di desain dengan mengikuti lika liku tanah serta benteng dan juga ketinggian air. Sehingga, benteng ini dari pinggir terlihat sejajar dengan permukaan benteng, bahkan sejajar permukaan air.
Desain rancangan jembatan Sunken di Halsteren, Berger op Zoom Belanda selatan
Para pengunjung yang melewati jembatan ini seolah berada tenggelam dalam air dan menciptakan ilusi berjalan melalui air. Bahkan, jika pengunjung yang melewati jembatan ini sedikit menunduk, mereka tak akan terlihat. Sebuah inovasi moderen, namun tetap sejalan dengan fungsi sejarahnya sebagai benteng pertahanan. Seperti dikatakan Ad Kil, salah satu perancang jembatan tersebut, “Jembatan itu designnya sangat sederhana, tapi mengandung inspirasi yang puitis.”
Jembatan yang fenomenal itu pada tahun 2011 akhirnya mendapat penghargaan bergengsi dari BNA (Union of Dutch Architects). Penghargaan tersebut memperlihatkan kepioniran Belanda dalam teknologi moderen namun yang tak melupakan sebuah cerita sejarah.

0 komentar:

Posting Komentar