(bbc.co.uk)
Militer Amerika Serikat
sedang mengembangkan pakaian pelindung pintar yang akan membuat para
serdadunya punya 'kekuatan super'. Industri teknologi, laboratorium
pemerintah, dan akademia diminta berpartisipasi dalam pembuatan pakaian
tempur ala 'Iron Man'.Dalam komik Marvel, pahlawan super, Iron Man
menggunakan setelan baju besi yang memungkinkan seorang manusia biasa
memiliki tenaga super.
Sejauh ini, militer AS terus menguji
sejumlah eksoskeleton atau 'perisai luar' yang memungkinkan para tentara
membawa beban lebih berat.
Sementara, baju pelindung ala Iron Man
yang punya nama resmi Tactical Assault Light Operator Suit (Talos), tak
cuma punya kerangka yang sama, tapi juga memiliki lapisan material
pintar yang dilengkapi sensor.
Pakaian tempur itu juga akan
dilangkapi jaringan wide-area dan komputer yang bisa dipakai dan
dipasang di bagian tubuh --seperti Google Glass. Material yang
dilengkapi dengan sensor mampu memonitor temperatur tubuh, denyut
jantung, dan level hidrasi.
Tak cuma itu, eksoskeleton yang bisa
dipasang di lengan dan kaki, juga diperkirakan akan menggunakan teknik
hidrolika untuk meningkatkan kekuatan.
"Kami mengembangkan sistem
yang komperehensif untuk pakaian tempur yang memadukan eksoskeleton dan
inovasi teknologi. Yang menampilkan monitoring kekuatan, kesehatan, dan
mengintegrasikan senjata ke dalamnya," kata penasihat sains di lembaga
riset, pengembangan, dan rekayasa komando militer AS Letnan Kolonel Karl
Borjes seperti dikutip dari
BBC, Jumat (11/10/2013).
"Ini
adalah perisai tempur yang canggih. Punya perangkat komunikasi, antena,
kinerja yang kognitif, sensor, miniatur sirkuit. Semua akan ada di
sana," kata dia.
Sementara menurut Sersan Mayor Chris Faris dari US Army, "Tak ada industri yang bisa membuatnya."
Untuk
itulah, militer menggandeng sejumlah pihak untuk mewujudkannya, seperti
perusahaan swasta dan akademisi. Para ahli dari Massachusetts Institute
of Technology (MIT) juga akan dilibatkan dalam proyek ini. Talos
diharapkan akan diwujudkan dalam waktu 3 tahun.
Tim MIT baru-baru
ini mengembangkan perisai cair --yang terbuat dari cairan yang berubah
menjadi padat ketika terpengaruh medan magnet atau arus listrik.
Dalam
wawancara dengan NPR, dosen MIT Gareth McKinley menyamakan pelindung
tubuh futuristik itu dengan apa yang ada di film Hollywood. "Kedengaran
sama dengan Iron Man."
Iron Man di NASA
Tak
hanya di medan perang, Iron Man juga menginspirasi Badan Antariksa
Amerika Serikat (NASA) untuk menciptakan sebuah eksoskeleton robotik
(robotic exoskeleton), yang diberi nama X1.
Meski tak akan memberi
kekuatan sedigdaya Iron Man, teknologi robotik itu suatu saat akan
sangat bermanfaat, di luar angkasa juga di Bumi.
NASA menggandeng
Florida Institute for Human and Machine Cognition (IHMC), dan dibantu
para insinyur dari Florida Institute for Human and Machine Cognition
(IHMC) mengembangkan X1.
"Perangkat robotik itu akan memainkan
peran penting di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) juga saat kami
mulai mengirimkan manusia untuk mengeksplorasi luar angkasa lebih
dalam," kata Direktur Program Teknologi Luar Angkasa NASA Michael
Gazarik.
Yang luar biasa, ia menambahkan, teknologi ini juga bisa
digunakan untuk membantu orang-orang yang baru pulih dari sakit serius
untuk kembali bisa berjalan. Atau bahkan membantu seseorang yang
menderita kelumpuhan menapakkan kakinya untuk kali pertamanya. "Ini
semacam pengembalian investasi NASA, yang dengan bangga akan kami
kembalikan ke Amerika dan dunia." (Ein/Sss)
Sumber : http://news.liputan6.com/read/717504/canggih-teknologi-militer-as-ubah-tentara-jadi-iron-man